MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA ILMU
MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA ILMU
Riedesel,
Schwartz, dan Clement (1996) mengatakan bahwa matematika dapat digunakan
sebagai alat berpikir yang sangat efektif untuk memandang masalah-masalah yang
muncul sehingga masalah-masalah tersebut akan dapat dihadapi dan diselesaikan. Matematika
tidak hanya sebagai alat berfikir saja, tetapi matematika juga sebagai bahasa
ilmu
Bahasa
matematika adalah bahasa simbol. Simbol tidak mempunyai makna apa-apa sebelum simbol
tersebut diberi arti. Matematika merupakan bahasa artifisial yang bersifat
eksak, cermat, dan terbebas dari rona emosi. Lambang-lambang dalam matematika
bersifat “artificial” dan baru mempunyai arti jika sebuah makna diberikan kepadanya.
Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati. Bahasa
verbal mempunyai banyak kekurangan. Untuk mengurangi kekurangan tersebut, maka
digunakan matematika, ini berarti bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha
untuk menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional dari bahasa verbal. Sebuah
objek yang sedang dibicarakan/dibahas dapat diberi lambang apa saja sesuai
dengan perjanjian kita. Simbolisme dipergunakan secara luas dalam matematika
dengan alasan utamanya adalah agar singkat dan mudah dimengerti.
Matematika
membantu meningkatkan ketepatan, sebab banyak kata dalam bahasa verbal yang
mempunyai arti samar (tidak jelas). Manusia dengan mudah mendapatkan pengertian
lewat simbolisme, sebab pikiran manusia memang bekerja lebih baik dengan
mempergunakan ekspresi simbol. Angka adalah perwujudan/simbol untuk bilangan,
noktah adalah perwujudan dari titik, dan lain sebagainya. Sebagai bahasa,
matematika memiliki kelebihan dari bahasa yang lain. Kelebihan-kelebihan
tersebut antara lain simbol-simbol yang digunakan hanya memiliki satu arti.
Sehingga penggunaan simbol-simbol dalam matematika tidak dapat diartikan lebih
dari satu pengertian. Dengan beberapa simbol, matematika dapat mengungkapkan
suatu pengertian yang cukup luas. Matematika merupakan bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Kelebihan
matematika sebagai bahasa yaitu praktis, sistematis, dan efisien.
Simbol-simbol
matematika dikelompokkan menjadi beberapa jenis symbol yang dimaksudkan untuk
mempermudah pencarian symbol-simbol yang kurang dikenal. Symbol matematika
dasar banyak digunakan dalam matematika contohnya symbol penjumlahan “+”,
pengurangan “-“, perkalian “x”,
pembagian “/”, dan
akar. Symbol yang berdasarkan tanda sama dengan “=” yang biasa digunakan untuk sistem
persamaan. Symbol yang mengarah ke kiri atau ke kanan seperti lebih dari “>”
atau kurang dari “<”. Tanda kurung yang ditempatkan di samping suatu variable,
contoh (x). symbol bukan huruf yang lain seperti factorial “!”,
irisan “
”,
gabungan “
”,
himpunan kosong “{}”,
bilangan tak terhingga “
”,
elemen dari “
”,
subset, proper subset. Simbol berdasarkan huruf, huruf yang digunakan sama
dengan huruf abjad pada umumnya, untuk bilangan asli dinyatakan dengan “
”,
bilangan bulat “Z”, bilangan rasional “Q”, bilangan real “R”.




Penerapan symbol matematika sebagai bahasa sudah dilakukan sejak dahulu karena pemahamannya yang lebih mudah. Contoh penggunaan bahasa dalam matematika “Untuk setiap x anggota bilangan real, terdapat y anggota bilangan real dimana y kurang dari atau sama dengan x”. “Untuk setiap” menggunakan symbol “





Symbol dalam matematika memiliki arti individual atau setiap symbol memiliki arti sendiri. Sehingga dalam pemahamannya menjadi lebih mudah karena tidak ada yang sama. penggunaan symbol-simbol ini sangat efisien, lebih praktis dan jelas.
Komentar
Posting Komentar