Sejarah dan Perkembangan Bilangan



Sejarah dan Perkembangan Bilangan

Dahulu kala, ketika orang primitif hidup di gua-gua dengan mengandalkan makanannya dari tanaman dan pepohonan di sekitar gua atau berburu untuk sekali makan, kehadiran bilangan, hitung-menghitung, atau matematika tidaklah selalu dibutuhkan. Tetapi, setelah mereka mulai hidup untuk persediaan makanan, mereka harus menghitung berapa banyak ternak miliknya dan milik tetangganya atau berapa banyak persediaan makanan saat ini, mulailah mereka membutuhkan dan menggunakan hitung menghitung.
Manusia menggunakan kerikil, menggunakan simpul pada tali, menggunakan jari-jemari, atau memakai ranting untuk menyatakan banyak hewan dan kawanannya atau anggoata keluarga yang tinggal bersamanya. Inilah dasar pemahaman tentang konsep bilangan. Ketika seseorang berpikir tentang bilangan dua, maka dalam benaknya telah tertanam pengertian terdapat benda sebanyak dua buah. Misalnya, terdapat dua katak dan dua kepiting, dan selanjutnya kata "dua" dilambangkan dengan "2".
Bilangan sejak pertamakali digunakan hanya untuk menghitung dan mengingat jumlah. Bilangan dahulunya digunakan sebagai simbol untuk menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol, diantaranya:
1)      Simbol bilangan bangsa Babilonia
Orang Babilonia mengembangkan tulisan kuno berbentuk baji, yang menggambarkan lambang-lambang berbeda, menyerupai tongkat yang ujungnya tajam pada tanah liat basah yang dibentuk menjadi bata merah.
2)      Simbol bilangan bangsa Maya di Amerika pada 500 tahun SM
Bangsa Maya di Amerika mengembangkan penulisan lambang bilangan (angka) yang menggunakan lambang-lambang pokok.
3)      Simbol bilangan menggunakan huruf Hieroglif yang dibuat bangsa Mesir Kuno
Orang-orang Mesir kuno (Egypt) menggunakan Hieroglif untuk menuliskan bilangan-bilangan.
4)      Simbol bilangan bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11
Pada abad ke-11, bangsa Arab menulis lambang bilangan (angka) dari angka 1 sampai dengan 9 seperti yang ada dan terus dipakai sampai saat ini oleh orang-orang Islam di seluruh dunia.
5)      Simbol bilangan bangsa Yunani Kuno
Bangsa Yunani Kuno menulis bilangan dengan menggunakan huruf abjad yang mereka gunakan dalam menulis dan ditambah tiga lambang khusus.
6)      Simbol bilangan bangsa Romawi
Bangasa Romawi menggunakan angka-angka sebagai sistem bilangan Romawi berbentuk huruf-huruf. Angka Romawi ini masih dipergunakan hingga saat ini untuk penulisan nomor bab dalam beberapa buku atau karya ilmiah.
7)      Perkembangan selanjutnya, angka Hindu - Arab Kuno ditemukan dalam manuskrip Spanyol abad X dan menjadi cikal bakal bagi angka-angka yang dipakai sekarang ini.
Dalam perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan, karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek kehidupan lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Tokoh Matematikawan Indonesia

PRINSIP-PRINSIP DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA ILMU